Header Ads

Family Trip ke Lombok (6D5N) Bagian 1: Benang Kelambu, Tanjung Aan, dan Kuta Lombok



Sudah lama sebenernya ingin bawa keluarga bawa ke tanah kelahiran saya Lombok!, alhamdulillah lebaran tahun ini akhirnya bisa terwujud. Setelah sempat mampir jalan-jalan di Bali (Baca: Family Trip ke Bali ), dari Bali kami langsung melanjutkan perjalanan ke Lombok.

Pesawat tiba di Bandara Selaparang Lombok menjelang magrib, jadinya tidak banyak yang kami lakukan selain langsung istirahat di rumah kakak saya yang kebetulan tinggal di Lombok Timur. Waktu tempuh dari Bandara ke Lombok Timur sekitar 30-45 menitan, dengan lalu lintas yang cukup lancar.

Tujuan 1 (jam 09:00-12:00) Air Terjun Benang Stokel dan Benang Kelambu

Aktivitas jalan-jalan dimulai di hari kedua, setelah sarapan dengan makanan khas lombok, mulai dari pelecing kangkung hingga sate bantingan. Kami siap-siap jalan-jalan, tujuan pertama adalah air terjun yang ada di Lombok Tengah. Air terjun tersebut dinamakan Benang Stokel dan Benang Kelambu.

Dari Kopang lombok tengah ke Benang Stokel bisa ditempuh sekitar 15-20 menitan. Daerah wisata tersebut sepertinya belum dikelola oleh pemerintah setempat, terlihat dari yang menjajakan karcis hingga yang menata lokasi adalah anak-anak muda karang taruna setempat. Tiket masuknya 10 ribu per orang, anak-anak dikenakan tarif lebih murah atau didiskon tergantung nego.

Benang Stokel dikenal sebagai pintu gerbang bagi yang ingin mendaki ke gunung Rinjani. Dari gerbang pintu masuk ke Air terjun (Benang) Stokel kita harus jalan kaki sekitar 500 meteran. Medan yang kita tempuh tidak terlalu berat, walaupun demikian kalau musim hujan kemungkinan jalanan becek. Sempet agak kaget saat ditengah jalan kami dihadang oleh dua ekor monyet, beruntung mereka cuek selama kita ga mengganggu.

Tiba di Benang Stokel, ada dua pilihan, bisa segera buka baju dan berenang menikmati air terjun dan kolam alami yang terbentuk disana. Atau sekedar foto-foto bermain air sekedarnya kemudian melanjutkan ke air terjun selanjutnya yaitu Benang Kelambu.

Benang Stokel, ada sekitar 2 air terjun dengan suhu air dingin yang segar 
Kami memilih opsi kedua, jadi kami melanjutkan perjalanan ke Benang Kelambu. Perjalanan menuju Benang Kelambu bisa ditempuh menggunakan jasa ojeg dari gerbang masuk seharga 25-30 ribu per orang, tetapi itu artinya melewatkan Benang Stokel.

Perjalanan dari Benang Stokel ke Benang Kelambu, lumayan menguras tenaga. Rutenya cocok bagi anda yang doyan hiking naik turun gunung. Jaraknya tidak terlalu jauh, kalau punya stamina yang prima tidak akan jadi masalah. Tapi bagi saya yang punya perut golongan Family Pack, lumayan lemes juga. Anak saya malah menganjurkan supaya saya bolak-balik biar badannya ga gemuk.. -_-!

Bagi yang naik Ojeg mungkin lumayan menghemat tenaga, tetapi ojeg hanya menghantarkan hingga gerbang saja, dari gerbang menuju air terjun Kelambu tetap harus melewati anak tangga yang lumayan tinggi.
Rute yang kita lalui untuk menuju Benang Kelambu dari Benang Stokel

Di ujung tanjakan
Perjalanan yang melelahkan menuju Benang Kelambu, bisa terbayar dengan pemandangan air terjun yang mirip kelambu (makanya disebut Benang Kelambu). Air terjun yang terbentuk akibat adanya patahan lempeng tanah sehingga air tanah berubah menjadi air terjun. Datang ke Benang Kelambu tidak afdol kalau tidak ikut menikmati kesegaran air terjun yang sejuk dan segar. Badan lemas karena perjalanan langsung segar setelah nyemplung menikmati air disana. Cuman saya ga bisa berlama-lama berenangnya, karena airnya sangat dingin!.
Air terjun benang Kelambu yang mengintip saat kita turun menapaki anak tangga
Salah satu air terjun di Benang kelambu

Kita juga bisa berenang di kolam penampungan air terjun
Sayang memang tidak ada perhatian dari pemerintah setempat untuk mengelolanya dengan lebih baik, terlihat yang mengelola adalah swadaya masyarakat setempat yang cukup kreatif mengelola secara tradisional. Fasilitas pendukungnya sangat kurang layak, padahal terlihat beberapa turis mancanegara sudah banyak yang berdatangan kesana. Tapi menurut penduduk sana, kalau dikelola pemerintah malah lebih parah, selain fasilitasnya tidak dirawat dengan baik, tarif masuknya malah jadi mahal.

Tujuan 2 (14.00 - 18.00): Pantai Tanjung Aan dan Pantai Kuta Lombok
Dari Benang Stokel, kami melanjutkan menuju tujuan yang kedua yaitu wisata pantai Tanjung Aan dan pantai Kuta Lombok. Sebelumnya mampir dulu untuk makan siang di bakso Kopang yang katanya salah satu bakso paling enak di Lombok. Dan ternyata memang enak hehe..

Pantai Tanjung Aan bersebelahan dengan pantai Kuta, untuk mencapai pantai Kuta kita melewati Bandara Internasional Lombok (BIL). Jadi kalau dari gerbang BIL untuk menuju pantai Kuta harus belok kiri. Perjalanan ke Kuta akan melewati kampung wisata suku Sasak. Di kampung wisata suku Sasak kita bisa melihat rumah asli suku Sasak.

Seperti layaknya kawasan wisata yang lain di Lombok, pantai Tanjung Aan masih sangat orisinil. Fasilitas gazebo dan toilet umum alakadarnya, tapi keindahan pantainya luar biasa. Pasir yang putih bersih dan air yang  jernih dan tenang tanpa ombak yang besar, bikin betah untuk nangkring disana.
Pantai Tanjung Aan dengan hamparan pasir putih dan laut biru yang jernih

Suasana pantai yang relatif sepi pengunjung

Anak-anak ga bisa lihat pantai langsung nyebur berenang
Dari Tanjung Aan, kami mampir dulu di pantai Kuta. Berbeda dengan Tanjung Aan yang memiliki pasir putih, di pantai Kuta Lombok pasirnya berupa butiran-butiran serpihan karang. Sebelum akhirnya kami pulang untuk istirahat dulu.

Kuta Lombok!

Bersebelahan dengan Tanjung Aan, tapi kondisi pantainya berbeda

Pesisir pantai penuh dengan kerikil batu karang.
Keesokan harinya kami bersiap-siap untuk mengunjungi objek wisata yang lebih seru di Family Trip ke Lombok (6D5N) Bagian 2: Gili Trawangan, Pantai Nipah dan Pantai Ampenan

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.