Header Ads

Menginap di D'Cabin Taman Buah Mekar Sari

D'Cabin Taman Buah Mekar Sari
Nama Taman Buah Mekarsari mungkin sudah banyak yang tau ya, tapi apakah sudah pernah kesana? hehe.. saya baru kepikiran ke Taman Buah Mekar Sari setelah ada penawaran voucher menginap di D'Cabin taman Buah Mekar Sari dari Travelicious.co.id. Kita beli 20 ribu untuk dapat voucher senilai 150 ribu. Langsung gerak cepat menanyakan ke pihak Mekar Sari apakah masih tersedia kamar atau tidak, ternyata jawabannya masih ada.

Di Taman Buah Mekar Sari ada beberapa pilihan untuk menginap, diantaranya:
  1. D'Cabin, tempat menginap yang dimodifikasi dari kontainer.
  2. Rumah Pohon Leo, tempat menginap yang menyerupai Rumah Pohon
  3. Kemping di areal perkemahan Taman Buah Mekar Sari.

Taman Buah Mekar Sari

Berangkat jam 6 pagi dari Bandung,  melalui tol Cipularang, tiba di Taman Buah Mekar Sari jam 10 pagi, gara-gara telat belok dan mampir di Rest Area 97. Tiba di Mekar Sari kita celingak celinguk karena suasananya cukup sepi. Tapi di parkiran sudah banyak mobil yang berjejer rapi.

Untuk masuk ke kawasan Mekar Sari, saya langsung menuju loket pembelian tiket, dan bilang bahwa kita sudah booking kamar d'cabin. Setelah melunasi pembayaran seharga 880 ribu (dipotong voucher 150 ribu, jadi cukup bayar 730 ribu), kami dikasi 4 stiker gelang, 4 kartu RFID dan tiket menginap di D'Cabin.

Kartu RFID merupakan kartu yang dipakai untuk transaksi di kawasan Taman Buah Mekar Sari. Jadi kita bisa isi ulang dan sisanya bisa kita ambil di pintu keluar. Cuman saran saya bagi anda yang menginap di D'cabin, rumah pohon atau kemping, sebaiknya jangan nyisain uang di kartu RFID supaya ga ribet buat ngambil sisanya. Karena berbeda dengan pengunjung biasa, untuk pengunjung yang menginap diberi surat dispensasi hingga bisa membawa kendaraan ke dalam kawasan taman.

Sementara 4 gelang stiker, sampai sekarang ga gitu ngerti fungsinya buat apa. Karena setiap menaiki wahana tetap harus bayar lagi. Mungkin kalau tanpa pakai gelang, kita malah diusir keluar.. hehe.
Tiket menginap yang kita peroleh, sudah termasuk: sarapan untuk 4 orang, tiket naik trem keliling taman untuk 4 orang, tiket berkuda untuk 2 orang, dan tiket untuk sewa 1 alat pancing.

Masuk ke area taman sari, dimulai dengan menggesek kartu RFID senilai 25 ribu per orang. Pas masuk langsung bengong.. bengong ngeliat bentangan area Mekar Sari yang luas. Tidak jauh dari pintu masuk ada peta lokasi Mekar Sari, yang katanya seluas 264 hektar!.

Peta Wisata Mekar Sari persis setelah Gerbang pintu Masuk
Berhubung kita belum bisa check in sebelum jam 2 siang, akhirnya kita putuskan untuk jalan-jalan dulu menikmati wahana yang ada. Sempet bingung mau ngapain, sampai akhirnya kita mutusin untuk jalan-jalan naik kereta.  Ada 2 pilihan kereta, kereta yang biasa harga tiketnya 10 ribu per orang, dan ada tiket kereta Green Land seharga 55 ribu per orang.

Perbedaannya kalau tiket yang seharga 10 ribu, hanya muter-muter biasa. Sementara yang seharga 55 ribu, ada beberapa bonus tambahan. Seperti: juice jambu, oleh-oleh 2 bingkisan buah-buahan yang sedang panen serta 1 bibit tanaman.

GreenLand Tour di Taman Buah Mekar Sari

Setelah beli tiket GreenLand Tour, saya disuruh nunggu karena jadwal keberangkatan adalah jam 11. Mungkin nunggu supaya keretanya penuh dulu. Setelah jam 11, pemandu memanggil nama keluarga peserta tour satu-satu dan menyebutkan lokasi duduknya digerbong yang mana. Satu kereta terdiri dari 2 gerbong saja. Lebih mirip odong-odong, karena memang tidak menggunakan rel.

Kereta jalan, tour pun dimulai. Mulai dengan sejarah Mekar Sari yang digagas oleh bu Tien Suharto, luasnya yang 265 hektar, kemudian dilanjutkan dengan pengenalan kebun-kebun buah yang ada.
Perhentian pertama adalah di kebun Melon, disitu kita bisa menukarkan voucher juice jambu merah. Pas dicobain jus nya lumayan asem-asem seger, hehe.

Lanjut dari situ, kita ke kebun Salak. Di kebun salak, juga dikenalkan dengan beberapa buah langka, mulai dari buah kesemek sampe buah dinamit. Disana juga kita bisa menukarkan voucher buah salak yang kita punya. Setelah dari kebun salak, kita melanjutkan perjalanan ke kebun Belimbing. Nah, disini sebenernya tempat untuk belanja buah-buahan hasil panen Mekar Sari. Ada beberapa buah yang dijual disana, salah satunya buah durian yang mereka sebut rendah kalori.

Tujuan akhir dari GreenLand Tour adalah danau alami, disana juga tersedia berbagai wahana permainan outbond, perahu air, dll.. lebih cocok disebut sebagai tempat piknik. Jadi siapkan bekel anda, gelar tikernya (disana ada penyewaannya) dan mulai botram.. hehe..

Sayang saya sekeluarga ga bawa bekel, jadinya cukup puas dengan beli makanan yang dijual disana. Saya pesen nasi ayam goreng seharga 25 ribu, sementara anak-anak beli bakso seharga 20 ribu. Lumayan lah, ga murah tapi ga mencekik leher.

Dari danau, untuk kembali ke tempat semula, kita bisa naik lagi trem yang katanya tiba setiap 10 menit sekali.

Sensasi Menginap di D'Cabin Taman Buah Mekar Sari

Sepulang dari GreenLand Tour, kami langsung menghubungi kembali bagian tiket untuk meminta surat dispensasi supaya mobil bisa masuk. Kawasan D'Camping lokasinya berada di kawasan Country Side, berdekatan dengan berbagai wahana permainan untuk anak-anak, beberapa langkah ke danau dan bersebrangan dengan kawasan perkemahan. Kabinnya sendiri, persis menghadap danau. Kebayang kan suasananya? hehe

Cabin menghadap danau

Ada danau lain yang lokasinya tidak jauh dari kabin, cocok untuk piknik
Siang menjelang sore, kami memilih untuk istirahat di kabin. Sayang saluran televisinya banyak semutnya, belum menggunakan tv satelit. Setelah sore hari, anak-anak udah mulai ribut ngajak untuk maen sepeda. Kami memang sengaja bawa sepeda dari rumah, supaya bisa berkeliling taman menggunakan sepeda. Sebenernya di taman mekar sari juga disediakan penyewaan sepeda, tetapi bagi kami yang menginap tentu saja tidak praktis. Karena keseluruhan aktivitas Mekar Sari berhenti sampai jam 5 sore, dan baru buka lagi besok pagi jam 9.
Interior Cabin Strawberry tersedia bunkbed yang bisa muat anak-anak dan dewasa,
tiap kabin memiliki interior yang berbeda. 

TV ukuran 24 inch yang siarannya banyak semutnya. 
Kamar di dalam kabin, walaupun sempit tapi cukup nyaman.
Menjelang magrib, kami sudah stand by kembali di kabin, menikmati suasana yang ada. Sambil menunggu makan malam tiba. Ada tawaran paket barbeque untuk 4 orang, menu yang ditawarkan lumayan beragam. Harganya 250 ribu per paket. Semula kami membayangkan paket barbeque yang kami pesan akan dibakar didepan kabin. Ternyata tidak, makanan tiba-tiba sudah tersaji di meja piknik depan kabin kami. Rasanya cukup enak kok..

Paket Makan Malam di Cabin
Makan Malam, lumayan seru dan komplit.
Harga 250 ribu untuk berempat kami nilai sangat wajar.

Selepas makan malam, kami mencoba menikmati suasana malam didepan kabin. Tak banyak yang bisa dilakukan di malam hari itu, mungkin memang kalau anda yang nyari suasana yang sunyi. Bermalam di D'Cabin sangat cocok sekali. Kebetulan saat itu cuman kami yang menginap disana, agak tegang juga. Tapi jangan khawatir, kabin pengelola tidak jauh dari kabin yang kami sewa. Dan mereka stand by 24 jam, ditambah sekuriti yang patroli yang menjenguk hampir tiap jam.

Malam itu kami tertidur dengan nyenyaknya setelah seharian beraktivitas. Si kakak, tidur di bunk bed bagean atas, sementara adiknya memilih tidur di depan tv.

Jam 6 pagi selepas sholat subuh, anak-anak dah nagih lagi pengen bersepeda. Sepertinya para pengelola tinggal di dalam kawasan Mekar Sari dan tidak jauh dari kabin tempat kami menginap. Karena beberapa kali kami melihat para karyawan Mekar Sari melewati kabin.

Bersepeda pagi
melewati areal perkemahan yang lokasinya berseberangan dengan areal kabin

Areal wahana permainan

Aktivitas Hari Ke-2, menikmati fasilitas komplimentari dari Kabin

Setelah anak-anak capek bersepeda, jam 7 pagi sarapan sudah diantar ke kabin. Tidak ada yang istimewa dengan sarapannya, hanya nasi goreng plus telor mata sapi biasa. Rasanya standar-standar saja.

Selepas sarapan kami dihubungi pengelola bahwa jam 9 pagi nanti akan dijemput oleh kereta yang memang menjadi fasilitas yang diberikan bagi tamu yang menginap, selain berkuda dan memancing.

Pengalaman naik kereta gratisan sebagai fasilitas menginap D'Cabin, mirip dengan paket naik kereta reguler yang harganya 10 ribu per orang. Jadi kita dibawa keliling kebun buah, dan mampir di kebun melon dan kebun belimbing, tanpa ada hadiah buah gratisan. Dan berakhir sama di danau.

Selepas dari danau, kami balik lagi ke stasiun tempat kami naik kereta. Kami mencoba beberapa wahana yang ada disana. Suasana sepi banget, padahal hari itu hari minggu. Sayang ya..
Wahananya memang tidak selengkap DUFAN atau Trans Studio, lebih cocok untuk anak-anak. Harga tiket per wahana pun tidak terlalu mahal, sangat terjangkau malah.

Puas menikmati wahana yang ada, kami pun siap-siap untuk pulang.

naik perahu di kawasan danau alami

balapan di sirkuit pribadi, hehe.. karena yang naek cuman 2 orang saja

wahana kereta mini, salah satu wahana dari banyak wahana yang ada di Mekar Sari
TreeHouse Leo, jika anda ga berminat kemping atau tidur di kabin. Bisa mencoba menginap di rumah pohon Leo.



Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.