Selasa, Januari 24, 2017

Wisata keluarga di Dago Dream Park, Bandung



Satu lagi tempat yang lagi hapening di Bandung. Seperti halnya tempat wisata unik di Bandung lainnya, Dago Dream Park merupakan tempat wisata keluarga di Bandung. Menawarkan konsep permainan outdoor, Dago Dream Park cukup layak untuk dijadikan salah satu pilihan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.

Tiket masuk Dago Dream Park per orang adalah 20 ribu (anak usia 2 tahun ke atas sudah harus bayar), ditambah biaya masuk mobil 10 ribu atau motor 5 ribu per kendaraan. Untuk menikmati permainan yang ada, kita harus membeli tiket di kassir. Terdapat beberapa jenis permainan yang disediakan di Dago Dream Park.

Beragam permainan dan harga tiketnya
Harga tiket terdiri dari 3 kategori, yaitu kategori A. Disini semua tiketnya berharga Rp. 20.000 per tiket per orang, bukan tiket terusan ya. Tapi tiap permainan harganya Rp. 20.000. Permainannya antara lain:
- Kiddies Boat (naik perahu untuk anak-anak)
- Pirate's ship (mirip kora-kora mini)
- Sky Gliding (mirip permainan flying fox)
Kemudian untuk kategori B, harga tiketnya masing-masing Rp. 30.000/tiket. Permainannya terdiri dari:
- Lost In Paradise (maze)
- Choo Choo Train (naik kereta api mini)
- Pine House (mirip tempat bermain anak di mall yang kita bayar per jam,)
- Geared Up (wahana bersepeda). Anak-anak diperbolehkan menggunakan sepeda atau becak selama dua jam.
- Hook A Fish
- Uncle's Barn (peternakan mini, dimana anak-anak bisa interaksi dengan kelinci, kambing, itik, dll)
- Horse Around
Kemudian untuk kategori C, harga tiketnya Rp. 35.000, hanya tersedia satu permainan saja yaitu memanah. Jangan kecele, karena memanah disini benar-benar menggunakan busur standar atlit. Jadi tidak cocok untuk anak-anak dibawah 10 tahun. Karena untuk menarik busurnya lumayan keras.

Walaupun tiketnya dalam kategori yang sama, masing-masing tiket sudah ditandain untuk permainan-permainan tertentu saja. Jadi tidak bisa ditukar-tukar. Misalnya nih, Tiket Lost In Paradise tidak berlaku untuk Choo-Choo Train, walaupun sama-sama kategori B.

Dan Ingat, Tiket yang udah dibeli jangan dibuang, karena 2 tiket bisa ditukar dengan Yoghurt atau Ice Cream.

Uncle Barn

Archery atau wahana memanah dengan busur beneran bukan mainan
Geared Up, mirip-mirip lokasi bersepeda di taman lalu lintas.

Selain menyediakan beragam jenis permainan, menurut saya hal utama yang ditawarkan di Dago Dream Park adalah suasana sejuk di tengah hutan pinus. Jadi ga usah terlalu bernafsu untuk mencoba berbagai jenis permainan, karena dengan udara yang sejuk dan angin yang sepoi-sepoi bikin betah disana walau cuman sebatas leyeh-leyeh di gasibu yang disediakan.

Kontur tanahnya naik turun khas pegunungan. Tapi jangan khawatir untuk mencapai berbagai wahana permainan yang ada, sudah disediakan alat transportasi yang disebut Wara Wiri. Mirip odong-odong lah, cuman lebih keren, hehe.

Mau muterin kawasan Dago Dream Park, pakai Wara Wiri dulu

Lapar? Selain restoran tersedia juga food truck untuk mengganjal perut kita. 

Tempat nangkring sekaligus makan-makan

tempat penukaran kupon 

Jika boleh dibandingkan, Dago Dream Park bisa memilki konsep yang mirip dengan Leisure Park di dusun Bambu. Yaitu permainan outbond untuk keluarga, baik anak-anak maupun dewasa. Dibandingkan Dusun Bambu, apa yang ditawarkan Dream Park memang tidak banyak. Tetapi Dago Dream Park tidak sekomersil Dusun Bambu. Saya masih bisa lihat ada beberapa keluarga yang bawa bekelnya, kemudian menikmatinya di saung-saung gasibu yang disediakan gratis tanpa harus sewa.
Beda dengan Dusun Bambu, Maribaya atau beberapa destinasi wisata di Bandung yang menggeledah tas kita untuk memastikan kita ga bawa makanan.

Wajar saja, mungkin karena Dusun Bambu sejatinya adalah restoran dengan konsep alami. Sementara di Dago Dream Park, pengelolaan restorannya belum terlihat seserius Dusun Bambu. Menunya yang disediakan masih sebatas menu jajanan populer seperti batagor, atau nasi timbel komplit. Jika masih kurang variatif, bisa juga jajan di Food Truck yang berjejer di tempat parkir yang sejuk.

Secara keseluruhan, jalan-jalan di Dago Dream Park relatif murah dan cocok untuk mengisi waktu luang di penghujung minggu bersama keluarga. 

Senin, Januari 16, 2017

Wisata Selfi di Amazing Art World (3D Art Museum) Bandung




Baru soft launching bulan Januari 2017, kini di Bandung bertambah lagi pilihan tempat wisata untuk berfoto-foto. Berlokasi di tempat bekas Rumah Sosis di Jalan Setiabudi Bandung, Amazing Art World menjadi tempat baru untuk berfoto-foto.

Saya dan keluarga iseng-iseng untuk datang ke lokasi yang terletak tidak jauh dari terminal Ledeng ke arah Lembang. Dari ledeng, lokasinya tidak jauh setelah Hotel Grand Mercure Setiabudi, dan sebelum belokan.

Tiba di lokasi, tampak bangunan yang belum selesai. Terutama di bagian tempat parkir. Masuk ke tempat parkir yang luas, langsung deh di tagih tiket parkir 10 ribu per mobil. Dapat flyer kalau semasa soft launching, dapat harga diskon 30%. Denger diskon langsung deh tertarik untuk nyoba, walaupun ternyata harga setelah diskon masih tinggi juga.

Untuk selanjutnya, biar foto-foto di bawah ini yang berbicara.

Harga tiket masuk Amazing Art World
Tiket Parkir Mobil

Klaimnya sebagai The Biggest 3D Art Museum in The World

Spot foto, lukisan di tembok dan di lantai, mirip lagi surfing di laut ya
korban the kraken
tangkep telurnya
brr, basah deh
ditangkep King Kong
Menu hari ini

Senin, Januari 09, 2017

Tour Keluarga Ke Yogyakarta pakai Bus Pariwisata




Libur telah tiba, sudah saatnya untuk memanjakan urat-urat yang tegang untuk refreshing bersama keluarga. Kali ini, keluarga besar ngajak untuk jalan-jalan ke Yogyakarta. Mulai deh langsung browsing-browsing untuk menyusun itinerary yogyakarta yang sesuai untuk keluarga dengan orang tua dan anak-anak.

Opsi pertama adalah memilih transportasi ke Jogja. Pilihan pertama pakai pesawat, tetapi ternyata banyak yang kurang sreg, mulai dari masalah budget sampai dengan yang beralasan "kurang seru". Akhirnya dipilih untuk sewa bus pariwisata. Perhitungan sewa bus wisata sesuai dengan tanggal, bukan berdasarkan waktu. Jadi misalnya kalau kita sewa tanggal 1 jam 6 sore sd tanggal 2 jam 6 pagi, walaupun secara hitungan waktu hanya 12 jam, tetap dihitung 2 hari karena masuk ke tanggal yang berbeda.

Tarif sewa bus bervariasi tergantung dari ukuran dan fasilitas.

  • Medium Bus, kapasitas 28-30 penumpang, tarif luar kota 2,2 juta per hari
  • Big Bus, kapasitas 36-60 penumpang, tarif luar kota: 3,3 juta per hari.

Fasilitasnya: kursi reclining (jok bisa direbahkan), AC, Audio dan Karaoke.

Sempat tertarik menyewa bus luxury/mewah, dengan fasilitas jok kulit, tempat tidur!, lemari es, dll. Tapi harganya keterlaluan, rata-rata paling murah tarifnya 8 juta per hari. Kalau ke jogja yang 3 hari harus bayar 24 juta. Dengan kapasitas tempat duduk 12 kursi, atau rata-rata 2 juta per penumpang. Lebih mahal dibandingkan tiket pesawat PP Bandung-Jogja. Wah andai saja harganya sekitar 4 atau 5 jutaan boleh juga tuh.

walaupun cuman satu keluarga, bus medium langsung terasa penuh sesak
Setelah diputuskan menyewa Medium Bus, maka urusan selanjutnya adalah mencari hotel dan menyusun itinerary. Salah satu hambatan dalam traveling rombongan sendiri (tidak lewat travel) adalah sulitnya menentukan keputusan. Mulai dari memutuskan masalah itinerary sampai dengan hotel. Ujung-ujungnya hotel yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan di awal (harapan saya terutama, hehe). Hasil diskusi alot plus pilihan yang makin sedikit, maka diputuskan hotel yang dipilih adalah Hotel Arjuna.


Perjalanan Panjang Bandung-Yogyakarta

Hari yang ditunggu pun tiba, seluruh keluarga sudah berkumpul untuk bersiap-siap berangkat menuju Yogyakarta. Jika berdasarkan jumlah penumpang kami yang hanya 24 orang, kursi di bus medium sudah mencukupi. Anak-anak sudah memilih posisi yang menurut mereka paling enak.

Perjalanan menuju Yogyakarta  dimulai melalui rute jalur selatan, yang ternyata memakan waktu yang cukup lama hingga 16 Jam!. Sempat berhenti di mesjid Rajapolah jam 5 hingga jam 6 pagi untuk sholat subuh dan sarapan alakadarnya. Setelah berangkat dari Bandung jam 12 malam, bus yang kami tumpangi tiba di hotel Arjuna, Yogyakarta jam 4 sore.

Sore itu, setelah cek in karena kelelahan, kami memilih untuk istirahat di Hotel dan menikmati fasilitas hotel yaitu berenang.

selfi depan hotel arjuna


Akses Bus yang terbatas

Acara jalan-jalan di Yogyakarta pun dimulai setelah sholat magrib. Rute pertama adalah jalan-jalan di Malioboro! sambil mencari makan malam. Hotel Arjuna ke Malioboro bisa ditempuh 10 menit dengan jalan kaki. Berhubung telah kelelahan di jalan (plus renang sore) akhirnya malam itu ditutup setelah makan malam di lesehan.

Menikmati kuliner angkringan sambil lesehan, khas kuliner Jogja
Keesokan paginya, terjadi dualisme, ada yang ingin makan sarapan pagi di Hotel saja, ada yang ingin sarapan makan gudeg mbak Jum. Akhirnya diputuskan bagi yang mau makan di Hotel, dipersilahkan untuk makan di hotel. Sayang juga jatah breakfast kalau tidak dimanfaatkan. Pilihan menu yang ditawarkan oleh Hotel Arjuna, cukup lumayan. Standar bintang tiga deh.

Jam 8 pagi kami berangkat menggunakan bus, dengan tujuan sarapan di gudeg mbak Jum. Tetapi sayang akses bus memang terbatas, tidak semua rute bisa ditempuh. Wajar saja, mengingat badan bus yang besar, sehingga sulit untuk masuk ke jalan-jalan kecil tanpa menimbulkan kemacetan. Tapi tenang saja, di Jogja sepertinya cukup banyak lokasi-lokasi parkir bus pariwisata.

Bagi yang berminat menuju keraton dan alun-alun, Bus bisa diparkirkan di seberang Taman Pintar Jogja. Dari sana kami menyewa Becak sekalian untuk muter-muter beli oleh-oleh bakpia patok, beli kaos, dan ujungnya ke keraton Jogja. Inilah kerennya kalau pake bus, bisa "kepaksa" naek becak khas Jogja, hehe. Kalau kita pake mobil pribadi mungkin ga kepikiran untuk naek becak, menikmati jalanan di Jogja.


Ditinggalkan Tukang Becak

Tarif naek becak biasanya per paket, yaitu dari tempat parkir ke keraton dan keliling-keliling dulu ke tempat oleh-oleh kena 40 ribu per becak. Hasil nawar itu juga, katanya memang harus getol menawar, kalo ga nawar kasihan tukang becaknya yang udah siap-siap ditawar harganya, hihi.

Satu lagi yang harus diingat baik-baik kalau naek becak di Jogja. Walaupun mereka bilang bahwa harga yang disepakati adalah harga muter-muter sampai mereka nganter balik lagi ke tempat kita naik. Dan, walaupun mereka setia menunggu kita milah-milah belanjaan di tempat oleh-oleh atau kaos dagadu Jogja. Ada satu hal pantangan para tukang becak disana, yaitu pantang nungguin orang yang jalan-jalan di keraton. Jadi jika tujuan kita pengen jalan-jalan di Keraton Jogja, kita harus ikhlaskan mas-mas tukang becak itu meninggalkan kita di Keraton. Sedih juga sih, mana belum sempet tukeran akun instagram lagih.



Di Keraton Jogja, saya request untuk ditemani oleh pemandu wisata supaya perjalanan kami di dalam keraton lebih terarah. Sekalian anak-anak bisa dapat penjelasan mengenai sejarah keraton Jogja. Lumayan biar mereka dapat pelajaran tentang silsilah keluarga raja keraton, sementara para ortunya sedang berusaha keras agar dapet pose selfi yang instagramable.

Gak kerasa hari sudah siang, kami pun bermaksud untuk balik lagi ke Taman Pintar. Perpisahan dengan tukang becak sebelumnya cukup membekas di hati, sehingga agak sulit untuk menerima kehadiran tukang becak lain untuk nganter balik ke tempat parkir, hihi.

Setelah ngintip di Google Map, yang menunjukan jarak dari keraton ke tempat parkir di depan taman pintar hanya 900 meter saja. Kami pun membulatkan tekad untuk Jalan Kaki saja!


Panas matahari yang terik, dan jalanan yang sedikit berdebu tidak menyurutkan semangat kami untuk berjalan kaki ke Taman Pintar. Hingga akhirnya kami tiba di Taman Pintar, disambut oleh gerbang pancuran air di Taman Pintar yang menyegarkan.


Jalan-jalan di Taman Pintar

Rasa letih karena kepanasan dan berjalan kaki dari keraton saat siang hari yang terik bikin kami kelelahan. Seolah tidak mau ketinggalan dengan rasa letih, rasa lapar pun ikut-ikutan datang (halagh).

Di Taman Pintar tersedia food court yang cukup luas dan ber AC, sehingga kami pun semua sepakat untuk beristirahat di sana.

Ketika perut dan tenaga sudah terisi penuh, kami pun bertekad untuk melanjutkan jalan-jalan mengunjungi Taman Pintar. Tarifnya pun sangat murah, dengan wahana yang lumayan banyak. Kami pun asik  menikmati wahana yang ada. Berbagai jenis wahana tersedia di sana, mulai dari era Dinosaurus hingga tentang berbagai eksperimen sains. Cukup bermanfaat dan mengasikan bagi anak-anak.
Salah satu wahana di Taman Pintar, mengubah energi kinetik menjadi Listrik

Semula kami akan melanjutkan ke Candi Prambanan, tetapi mengingat hari sudah sore akhirnya kami mengurungkan niat dan langsung kembali menuju hotel. Dan sore itu pun, bus kami menjadi salah satu dari ratusan kendaraan yang terlibat dalam kemacetan di Jalan Jogja.

Setibanya di Hotel, anak-anak yang sepertinya tidak punya urat lelah, langsung berhamburan untuk berenang di kolam renang hotel. Emang enak sih, setelah seharian berkeringat dan kecapean, berendam di air kolam renang jadi penutup hari yang menyenangkan.


Hari terakhir: Candi Borobudur


Di hari ke-3, pagi-pagi kami sudah siap-siap untuk check out kamar dan segera menuju destinasi terakhir yaitu ke Candi Borobudur.

Bagi yang sering ke Jogja, itinerary kami memang terlalu mainstream, yaitu:

- Hari pertama : Perjalanan Bandung Jogja, Check In Hotel, Jalan-jalan malam di Maliboro
- Hari Kedua : Gudeg Mbak Jum, Beli oleh-oleh Bakpia dll, Keraton Jogja, Taman Pintar, Malioboro
- Hari Ketiga : Check Out, Candi Borobudur, Pulang ke Bandung

Tidak ada yang baru, atau pengalaman inspiratif bagi yang baca. Tapi bagi kami yang jarang-jarang bisa ngumpul sekeluarga besar, pengalaman sewa bus pariwisata untuk dipakai hanya untuk kami sekeluarga. Sudah menjadi pengalaman yang menyenangkan.

Ini beberapa tips bagi yang ingin melakukan perjalanan wisata menggunakan bus Pariwisata:

  1. Cek kondisi Bus yang akan dipakai, harus disurvey dan pilih busnya sendiri, supaya tidak menyesal. Jangan terlalu percaya dengan nama perusahaan bus nya, karena belum tentu semua bus nya dalam kondisi baru.
  2. Jika perjalanan jauh, pastikan fasilitas yang senyaman mungkin. Fasilitas yang bisa tersedia di bus pariwisata diantaranya: AC, jok reklining, Karaoke/Entertainment Syst, Toilet, Wifi. Tidak perlu semuanya harus ada, sesuaikan dengan kebutuhan, ingat perjalanan yang lama lho.
  3. Siapkan fasilitas pendukung sendiri, misalnya bantal leher (ada juga bis yang menyediakan bantal leher), makanan ringan, minuman (biar ga keselek abis makan makanan ringan), powerbank (biar ga mati gaya gara-gara gadget habis daya), film atau cd musik kesukaan untuk diputar di Bus.

Silahkan simak video perjalanan kami trip ke Jogjakarta.

Rabu, Januari 04, 2017

Pantai Indah di Jawa Barat



Di awal bulan Januari 2016, medsos sempat heboh dengan adanya permintaan yang disampaikan lewat petisi yang cukup unik, yaitu meminta Walikota Bandung untuk menyediakan Pantai. Kontan saja beragam reaksi bermunculan, ada yang mendukung (contohnya saya) tak sedikit juga yang menentang. Permintaan yang aneh tersebut memang cukup menggelitik, karena dengan semakin pesatnya perkembangan sarana publik dan tempat piknik di Kota Bandung. Sepertinya warga kota Bandung masih merasa belum puas karena di Kota Bandung tidak ada pantai!.

Secara geografis memang kota Bandung berada praktis di tengah-tengah Jawa Barat, sehingga untuk piknik ke pantai terdekat harus menempuh waktu paling cepat 6 jam!. Nah, saya ingin nyeritain pantai yang bisa dipilih warga Bandung dsk, jika ingin ke pantai. Mulai dari yang terjauh dari Bandung:

1. Pantai Pangandaran (202 KM)

Pantai di jawa barat dengan jarak paling jauh dari Bandung ini, sudah terkenal hingga manca negara. Dibandingkan dengan pantai lain yang disebutkan disini, pantai Pangandaran menawarkan atraksi wisata yang paling lengkap, diantaranya:
  • Sunset dan Sunrise sekaligus. Jalan kaki dari hotel pagi-pagi atau menyewa sepeda tandem yang tersedia di sepanjang pantai, untuk pergi menikmati matahari terbit di pantai Timur. Kemudian selepas seharian menikmati suasana pangandaran, bermain ombak di pantai barat Pananjung sambil menikmati matahari terbenam.
  • Cagar Alam. Kawasan konservasi Cagar Alam yang terletak di lokasi pantai pangandaran, bisa ditempuh dengan jalan kaki. Jalan-jalan melihat goa-goa buatan jaman penjajahan atau goa yang terbentuk alami, yang banyak dipakai syuting film-film.
  • Banyak Pilihan Pantai. Jika tidak cukup nangkring di pantai barat dan timur Pangandaran, masih ada beberapa pantai yang bisa kita kunjungi dan berlokasi berdekatan dengan pantai Pangandaran, diantaranya Pantai Pasir Putih yang ada di kawasan Cagar Alam, Pantai Batu Hiu dan Karang Nini yang bisa ditemui sebelum pantai Pangandaran, atau yang lagi trend Pantai Batu Karas yang berjarak sekitar 34 KM dari Pangandaran.
  • Body Rafting di Citumang dan Green Canyon. Aktivitas ini jarang bisa ditemukan di kawasan pantai lain. Jarak dari Pantai Pangandaran ke Green Canyon dan Citumang memang tidak dekat, sekitar 30-45 menit perjalanan. Tapi kalau sedang menginap di Pangandaran tidak ada salahnya sekalian berkunjung ke sana.
  • Water Park, yup di Pangandaran juga ada Water Park yang berlokasi sekitar 2 KM dari pantai Pangandaran.
Selain itu faktor pendukung seperti hotel-hotel berbintang, pasar seni, dll, bikin aktivitas di Pangandaran bisa padat dan menyenangkan. Sehingga walaupun jarak yang cukup jauh, pantai Pangandaran masih menjadi pilihan wisata pantai nomor satu di Jawa Barat.

Mercusuar di Pantai Timur, Pangandaran
Menanti pagi di Pantai Timur, Pangandaran

2. Pantai Ujung Genteng, Sukabumi (201 KM)

Jarak Pantai Ujung Genteng dari Bandung sebenarnya tidak berbeda jauh dengan jarak dari Bandung ke Pangandaran, tetapi nasib pengelolaan pantai berbeda 180 derajat. Jika infrastruktur ke pangandaran sudah tertata dengan baik, Pantai Ujung Genteng masih buruk rupa, hehe.. Tetapi infrastruktur yang buruk bukan berarti potensi wisatanya kecil.

Pantai Ujung Genteng tidak kalah indah dengan pantai Sanur di Bali, atau pantai Kuta di Lombok. Dengan pantai yang tenang bagaikan kolam renang, terlindungi dengan berbagai batu karang, bikin kita kerasan untuk menikmati pemandangan Pantai Ujung Genteng. Selain menikmati pemandangan pantai Ujung Genteng, aktivitas lain yang bisa kita lakukan disana:
  • Melihat penangkaran kura-kura
  • Melihat tanah lot van Java di Amanda Ratu
  • Menikmati dinginnya air terjun di curug Cikaso.

Bagi yang ingin menikmati suasana pantai yang indah dan masih alami, Pantai Ujung Genteng bisa menjadi pilihan. Tetapi jangan mengharapkan Pantai Ujung Genteng serame Pelabuhan Ratu apalagi Pangandaran
    Penangkaran kura-kura yukpiknik.com-jpg

    3. Cipatujah,  Tasikmalaya (160 KM)

    Pantai Cipatujah terletak di daerah selatan  sekitar 74 KM dari kota Tasikmalaya, terus terang saya terakhir ke pantai Cipatujah sudah puluhan tahun yang lalu. Jadi kurang mengetahui kondisi infrastruktur yang ada sekarang.  Di kawasan Cipatujah, pantai yang wajib didatangi adalah Pantai Pesanggrahan, yang merupakan pusat dari Pantai Cipatujah. Disana kita bisa menikmati deburan ombat pantai selatan di Gazebo yang tersedia di pinggir pantai, atau membeli buah tangan khas Cipatujah. Pemandangan pantai Cipatujah tidak berbeda dengan pantai Pangandaran, yaitu pantai dengan garis pantai yang panjang. Sayangnya ombaknya cukup besar, sehingga tidak diperbolehkan untuk berenang.
    Selain Pantai Pesanggrahan, tidak jauh dari sana, terdapat Pantai Sindangkerta yang terkenal dengan keindahan taman lautnya, dan berbeda dengan pantai Pesanggrahan, Pantai Sindangkerta bisa dipakai berenang.

    Pantai Sindangkerta - jelajahitasik.blogspot.co.id.jpg


    4. Pantai Pelabuhan Ratu, Sukabumi (154 KM)

    Hampir sama dengan pantai Pangandaran, pantai Pelabuhan Ratu juga sudah cukup terkenal sebagai objek wisata pantai. Infrastruktur yang tersedia relatif lebih baik dibandingkan pantai-pantai lainnya yang ada di Jawa Barat. Garis pantai Pelabuhan Ratu cukup panjang, di beberapa wilayah sering dipakai untuk berenang oleh turis domestik walaupun banyak peringatan larangan untuk berenang.

    Di kawasan Pantai Pelabuhan Ratu, terdapat beberapa aktivitas yang bisa kita lakukan
    • Pantai, banyak turis domestik maupun asing yang berenang di pantai pelabuhan ratu atau bisa bermain seluncur menikmati ombak pantai yang besar.
    • Pemandian air panas, tidak jauh dari pantai Pelabuhan Ratu, terdapat pemandian air panas Cisolok.
    Pelabuhan Ratu

    5. Pantai Santolo, Pameungpeuk, Garut 

    Pantai Pameungpeuk Garut sudah sering didengar sebagai salah satu kawasan pantai di Garut. Tetapi sekarang yang mulai naik daun adalah Pantai Santolo dan Pantai Sanghyang Heulang di Garut yang masih ada di kawasan Pameungpeuk. Lokasinya dari Bandung memang cukup lumayan, harus melewati Garut dan kawasan perkebunan teh yang indah. Silahkan baca artikel kami di Pantai Santolo, Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat


    Pantai Santolo
    Nah jadi mau ke pantai mana?

    Diberdayakan oleh Blogger.